Saling berbaginya stadion Agus Salim sendiri sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Kondisi ini sudah terjadi ketika Semen Padang dan PSP Padang sama-sama berlaga dalam kompetisi LSI dan Divisi Utama. Hanya saja, tahun ini suasananya berbeda. Karena LPI dinilai sebuah kompetisi tandingan yang dibuat PSSI.
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Padang– sebagai pengelola GOR Agus Salim mengaku, tidak ada ada masalah terkait penggunaan stadion oleh Minangkabau. Meskipun, stadion telah dipakai Semen Padang ketika menjamu beberapa klub LSI sejak kompetisi bergulir.
“Siapapun bisa memakai stadion itu. Termasuk Minangkabau FC yang berlaga di kompetisi LPI, “kata Kepala Dispora Kota Padang Firdaus Ilyas.
Menurutnya, manajemen Minangkabau FC telah mengajukan permintaan penggunaan Stadion GOR Agus Salim untuk menjamu saat laga kandang. Hingga kini, tidak ada persoalan berarti apakah Minangkabau FC menggunakan Agus Salim sebagai markas. Meski selama ini, Semen Padang yang berlaga dalam kompetisi ISL, telah memberi kontribusi besar untuk pembenahan GOR Agus Salim.
“Tentu ada kontribusi untuk Kota Padang jika GOR Agus Salim dipakai. Semuanya bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD),” kata mantan kepala Dinas Perhubungan ini yang belum mau menyebut berapa kontribusi yang diberi Minangkabau FC untuk Pemko Padang.
Sementara pelatih Minangkabau FC Divaldo Alves, yang dihubungi kemarin, berharap Stadion GOR Agus Salim bisa dipakai sebagai markas Minangkabau FC. Saat ini, klub tengah memperbaiki struktur organisasi jelang kompetisi yang direncanakan
“Kita tunggu jadwal resmi yang dikeluarkan oleh manajemen LPI. Mudah-mudahan tidak ada masalah dengan penggunaan stadion. Kami berharap bisa bermain di sana,” ujar Divaldo.
Meski masih pro kontra, keikutsertaan salah satu klub di Sumbar berlaga di LPI mendapat dukungan dari The Kmer’s–komunitas pendukung PS Semen Padang. Menurut humas The Kmer’s Yogi Yolanda, ikutnya satu klub di kompetisi LPI bisa meningkatkan kembali geliat sepakbola di ranah minang.
“Sebagai pencinta bola, rasanya tidak ada yang salah dengan keikutsertaan Minangkabau FC di LPI. Meski, secara organisasi kami tentu tidak memberi dukungan. Tapi, pribadi kita berharap bisa muncul klub berkualitas dan berprestasi,” (renimaldini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar